(Scabies) Kudis pada Hewan: Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya




Penyakit kulit pada hewan peliharaan sering kali menjadi masalah yang meresahkan para pemilik. Salah satu yang paling umum dan mudah menular adalah kudis, atau dalam istilah medis disebut scabies. Penyakit ini disebabkan oleh tungau parasit mikroskopis yang hidup di bawah lapisan kulit, menyebabkan gatal hebat dan iritasi parah.

Menurut drh. Ayu Wulandari, seorang dokter hewan praktisi di Jakarta, kudis dapat menyerang berbagai jenis hewan, terutama anjing dan kucing. "Penyebabnya adalah tungau yang spesifik untuk setiap spesies. Pada anjing, tungau yang sering ditemukan adalah Sarcoptes scabiei, sedangkan pada kucing ada Notoedres cati," jelasnya. Penyakit ini sangat menular, baik melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi maupun melalui benda-benda yang terkontaminasi seperti kandang atau tempat tidur.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Pemilik hewan harus peka terhadap perubahan perilaku dan kondisi kulit peliharaannya. Gejala utama kudis adalah rasa gatal yang sangat hebat, yang membuat hewan terus-menerus menggaruk, menjilat, atau menggigit tubuhnya.

"Gatal ini sering kali menjadi tanda awal. Jika tidak ditangani, akan muncul gejala lain seperti kerontokan bulu (alopecia), terutama di area telinga, wajah, dan kaki," tambah drh. Ayu. Selain itu, kulit hewan akan terlihat kemerahan, bersisik, menebal, dan berkerak. Garukan yang berlebihan juga bisa menimbulkan luka terbuka yang rentan terinfeksi bakteri, sehingga kondisi kulit semakin parah.

Langkah Pengobatan dan Pencegahan

Jika hewan menunjukkan gejala kudis, disarankan untuk segera membawanya ke dokter hewan. Diagnosis yang tepat sangat penting karena gejala kudis bisa mirip dengan penyakit kulit lainnya.

"Pengobatan kudis harus sesuai resep dokter hewan. Biasanya kami memberikan obat antiparasit dalam bentuk salep, cairan oles, atau obat minum," ujar drh. Ayu. Penggunaan sampo atau larutan khusus juga dianjurkan untuk membantu membersihkan tungau dan kerak pada kulit.

Selain pengobatan medis, pencegahan penularan juga krusial. Pemilik hewan diimbau untuk:

  1. Mengisolasi hewan yang terinfeksi dari hewan lain di rumah.
  2. Membersihkan dan mensterilkan lingkungan, termasuk kandang, tempat tidur, dan peralatan makan secara menyeluruh.
  3. Menjaga kebersihan hewan secara rutin.

Drh. Ayu juga mengingatkan bahwa meskipun tungau dari hewan tidak dapat bertahan hidup lama di kulit manusia, scabies dari hewan bisa menyebabkan gejala gatal sementara pada manusia. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat pada hewan peliharaan tidak hanya melindungi mereka, tetapi juga seluruh anggota keluarga.

Post a Comment

Previous Post Next Post